DKPHT.goid- Dalam pertemuan DKP Haltim dengan masyarakat nelayan di kecamatan Maba Utara (19-21/08/2022), disampaikan terkait kendala yang dihadapi oleh para nelayan, salah satunya sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi. Sehingga mereka selama ini mendapatkan BBM dengan harga mahal.
Hadi Rakib nelayan asal Desa Lolasita mengatakan harga BBM yang mereka peroleh sangat mahal. “BBM jenis pertamax Rp. 20.000/liter, pertalite Rp. 18.000/liter serta minyak tanah Rp.12.000/liter. Untuk satu kali melaut saja menghabiskan 50 liter BBM dan ini sangat menyulitan kami”. Dia berharap DKP Haltim dapat membantu menyediakan BBM bersubsidi karena ini dapat meringankan beban mereka.
Hal senada disampaikan oleh Rustam nelayan tuna Desa Patlean Jaya, BBM merupakan masalah utama bagi semua nelayan di Kecamatan Maba Utara, di samping mahal juga langka. Karena akses transportasi hanya melalui laut jadi kalau cuaca tidak memungkinkan pengusaha tidak bisa mendatangkan BBM dari luar daerah, sehingga ini harus ada solusi dari DKP Haltim.
Menanggapi permasalahan yang di hadapi oleh para nelayan, Kadis DKP Haltim Hadijah Talib SP., M.Si mengatakan, memang BBM bersubsidi ini kewenangan PT. Pertamina, kami baik KKP maupun DKP Haltim sendiri sifatnya hanya mengusulkan, dan kami akan berupaya mengusulkan adanya SPDN di Wilayah Kecamatan Maba Utara.
“kita sudah rencanakan untuk dibangun Packed Dealer Nelayan (SPDN) ini di wilayah kecamatan Maba Utara, kedatangan kami ini juga sekalian melakukan survei dimana wilayah yang tepat untuk di bangun SPDN, apa itu di Desa Lolasita, Desa Wasileo atau Desa Patlean, nanti tim kami yang akan mengkaji”, papar Ibu Yaya panggilan akrab Kadis DKP Haltim. (dkpht/cute)